Wednesday, June 28, 2006

DETIK-DETIK ROSULULLAH MENGHADAPI SAKARATUL MAUT

Ada sebuah kisah tentang cinta
yang benar-benar cinta
yang dicontohkan Allah
melalui kehidupan Rosul-Nya



> Pagi itu, walaupun langit telah menguning,
> burung-burung gurun enggan mengepakan sayap.
> Pagi itu, Rosulullah dengan suara terbatas memberikan
> khutbah,

> Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasihNya.
> Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya
> Ku wariskan dua perkara kepada kalian, Al Quran dan Sunnahku
> Barang siapa yang mencintai Sunnahku, berarti mencintai
> aku dan
> khaliqnya.
> Orang-orang yang mencintai aku akan masuk surga
> bersama-samaku
>

> khutbah singkat itu diakhiri,
> dengan pandangan mata Rosulullah yang tajam
> dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu.
> Abu Bakar menatap mata itu tanpa kata-kata,
> umar dadanya turun naik menahan nafas dan tangisnya,
> Usman menghela nafas panjang dan
> Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam.
> Isyarat itu telah datang, saatnya telah tiba.
> rosulullah akan meninggalkan kita semua,
> keluh hati semua sahabat ketika itu.
> Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya
> di dunia.
> Tanda-tanda itu semakin kuat
> Tatkala Ali dan Fadhal dengan cerdas menangkap
> Rosulullah yang berkeadaan lemah
> dan goyah ketika turun dari mimbar.
> Disaat itu, jika mampu, seluruh sahabat yang hadir di
>sana
> pasti akan menahan detik-detik berlalu.
> Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rosulullah masih
> tertutup.
> sedang di dalamnya, Rosulullah sedang terbaring lemah
> dengan keningnya yang berkeringat
> dam membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
>
>
> Tiba-tiba di luar pintu terdengar seseorang berseru
> mengucapkan salam
> "Bolehkah saya masuk"? tanyanya
> tapi Fatimah tidak mengijinkannya masuk
> "maafkanlah ayahku sedang demam"
> kata Fatimah yang membalikan badannya dan menutup pintu
> Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata
> sudah membuka mata dan bertanya kepada Fatimah,
> "siapakah itu wahai anakku?...""Tak taulah ayah",
> orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,
> tutur Fatimah lembut
>
> Lalu, Rosulullah menatap putrinya itu
> dengan pandangan yang menggetarkan
> seolah-olah bagian demi bagian
> wajah anaknya itu hendak dikenang
>
> Ketahuilah dialah yang menghapuskan kenikmatan
>sementara.
>
> Dialah yang memisahkan pertemuan di dunia
> Dialah malaikat maut, kata Rosulullah
>
>Fatimah pun menahan ledakan tangisnya
> Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rosulullah
> menanyakan
> kenapa Jibril tidak ikut serta menyertaimu
> Kemudian di panggilah Jibril yang sebelumnya telah
>bersiap
>
> Diatas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah
>
> dan penghulu dunia ini
>
> Jibril, Jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?
> tanya Rosulullah dengan suara yang amat lemah
>
> pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah
> menanti ruh mu
> Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu, kata
> Jibril
> Tapi itu ternyata tidak membuat Rosulullah lega
> mata beliau penuh kecemasan
> Engkau tidak senang mendengar kabar ini? tanya Jibril
> lagi.
> Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?
>
> Jangan kuatir, wahai Rosul Allah,
>
> Aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku:
>
> "Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat
>Muhammad,
>
> yang telah berada didalamnya", kata Jibril
>
> Detik-detik semakin dekat, saatnya Izjrail melaksanakan
> tugas
> pelahan ruh Rosulullah ditarik
> nampak seluruh tubuh bersimbah peluh, urat-urat leher
> menegang
> Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini,
> Perlahan Rosulullah mengaduh
>
>...........Fatimah terpejam..............
>.........Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam........
>..................sedang Jibril memalingkan muka.................
> Jijikah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?
> tanya Rosulullah pada malaikat pengantar wahyu itu
>
> "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal"
> kata Jibril
>
> Sebentar kemudian terdengar.........
> Rosulullah memekik, karena sakit yang tidak tertahan lagi
>
> "Ya Allah, dahsyatnya maut ini, timpakan saja semua ini kepadaku
> jangan pada umatku"
>
> Badan Rosulullah mulai dingin,
> kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi
> bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu,

.......Ali segera mendekatkan telinganya..........

> Uushikum bis shalati, wa maa malakat aimanikum
> peliharalah sholat dan peliharalah orang-orang lemah diantaramu

> Diluar pintu, tangis mulai terdengar bersahutan
> sahabat saling berpelukan
>Fatimah menutup tangan diwajahnya
> Ali kembali mendekatkan telinga ke bibir Rosulullah
> yang mulai kebiruan
>
> Ummatii, ummatii, ummatii.....
>
> umatku, umatku, umatku.....
>
> dan berakhirlah hidup manusia mulia
> yang memberi sinaran seluruh dunia.
> Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
>
> Allhumma sholi ala muhammad wa barik wa salim alaihi
> betapa cintanya Rosulullah kepada kita
> betapa kasihnya baginda Rosul kepada kita
> Justru sampaikan kepada sahabat-sahabat muslim lainya
> agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan Rosulnya
> seperti Allah dan Rosulnya mencintai kita
>
> Karena sesungguhnya selain dari pada itu hanyalah fana
> belaka.


nb : dr temen via email (akhi aris)

dont say amorrrrr, if u .....

STUDIA Edisi 282/Tahun ke-7 (27 Februari 2006)

Ya, jangan bilang cinta kalo kita masih setengah hati mencintai. Jangan
pernah ucapkan kata cinta jika kita masih tak bisa memberikan pengorbanan
terbesar dalam hidup kita demi yang kita cintai. Jangan sampe keluar kata
cinta jika kita tak berani membela yang kita cintai. Sebab, cinta bukan
hanya ucapan yang manis di bibir, bukan kata yang kedengarannya indah di
telinga, dan bukan pula tulisan yang membuat kita merasa bahagia. Bukan
hanya itu. Karena cinta harus diwujudkan dalam perilaku. ‘Kalimah sakti’ itu
harus tercermin dalam perbuatan dan pikiran. Sekali berani bilang cinta,
maka seharusnya kita akan berani berkorban, berani membela, berani
bertanggung jawab terhadap apa yang kita cintai.

Sobat muda muslim, tolong jangan menggombal atas nama cinta. Jangan pula
pura-pura jadi orang yang penuh cinta dengan menipu diri karena sejatinya
kita belum sepenuhnya mencintai apa yang kita cintai. Cinta itu bukan
main-main, cinta adalah wujud dari keseriusan kita bahwa kita akan berusaha
melakukan apa saja demi yang kita cintai. Kalo kita mengecewakan yang kita
cintai, tentunya cinta kita palsu. Kalo kita mengkhianati apa yang kita
cintai, tentunya bukan cinta sejati. Sebab, jika benar-benar cinta kepada
apa yang kita cintai, kita nggak bakalan mengecewakan apalagi
mengkhianatinya. Tul nggak sih?


Jangan bilang cinta kepada Allah, jika…

Jika kita masih melanggar aturanNya. Sungguh sangat aneh jika kita berani
mengatakan cinta kepada Allah, sementara kita doyan alias hobi banget
menolak perintahNya, sementara laranganNya malah kita lakukan. Pastinya ada
yang error alias tulalit kalo kita bilang: “Aku cinta kepada Allah Swt.”,
tapi dalam kelakuan kita nggak mencerminkan kecintaan kita kepadaNya.

Misalnya nih, meski sholat rajin dan puasa rajin, tapi perintah Allah Swt.
yang lainnya seperti menutup aurat kalo keluar rumah nggak kita lakukan.
Anak cewek yang tertutup rapat dengan kain mukena ketika sholat, seharusnya
menutup rapat auratnya pula ketika keluar rumah. Seringnya kan nggak ya.
Rapi pada saat sholat, begitu keluar rumah malah tampil mengumbar aurat. Ke
sekolah nggak pake kerudung dan pakaian jilbab (pakaian terusan—buat anak
SMA sebenarnya bisa disambung pakaian atas putih dan bawah abu-abu).
Sebaliknya, malah pake rok. Meski rok itu menutupi lutut, tapi kan nggak
disebut pakaian muslimah. Padahal, Allah memerintahkan lho untuk mengenakan
busana muslimah buat wanita, sebagaimana dalam firmanNya: “Hai Nabi
katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri
orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka”.. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena
itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha
penyayang.”(QS al-Ahzab [33]: 59)

Yup, kita coba ngasih penjelasan. Begini sobat, jilbab bermakna milhâfah
(baju kurung atau semacam abaya yang longgar dan tidak tipis), kain (kisâ’)
apa saja yang dapat menutupi, atau pakaian (tsawb) yang dapat menutupi
seluruh bagian tubuh. Di dalam kamus al-Muhîth dinyatakan demikian: Jilbab
itu laksana sirdâb (terowongan) atau sinmâr (lorong), yakni baju atau
pakaian yang longgar bagi wanita selain baju kurung atau kain apa saja yang
dapat menutupi pakaian kesehariannya seperti halnya baju kurung.

Nah, kalo mau pengen tahu penjelasan tambahannya, ada juga keterangan dalam
kamus ash-Shahhâh, al-Jawhârî menyatakan: Jilbab adalah kain panjang dan
longgar (milhâfah) yang sering disebut mulâ’ah (baju kurung).

Nah, kapan mengenakan jilbab? Yang pasti kalo seorang muslimah pergi keluar
rumah. Atau kalo pun di dalam rumah, saat ada tamu asing (bukan mahrom—tentu
laki-laki). Sebab memang tujuannya juga adalah untuk menutup auratnya. Oya,
untuk bisa disebut mengenakan busana muslimah, maka seorang muslimah harus
mengenakan jilbab lengkap dengan kerudungnya. Begitu deh, secara singkatnya.

Bagi anak laki juga sama. Kalo keluar rumah atau kalo di dalam rumah tapi
ada wanita bukan mahrom nggak boleh tuh dipamerin dengkulmu dan udelmu.
Karena aurat laki-laki tuh dari pusar sampe lutut. Wah, kayaknya udah pada
paham deh. Soalnya nih pernah kita pelajari waktu SD dulu. Tul nggak? Ini
sekadar ngingetin aja, gitu lho.

Oya, itu baru kita bahas kewajiban menutup aurat, sementara kewajiban yang
dibebankan oleh Allah kepada kita banyak banget. Sebut saja tentang sholat,
puasa, zakat, pengaturan kehidupan sosial, ekonomi, pendidikan, budaya,
politik, hukum, sampe pemerintahan. Itu baru pokok-pokoknya, belum cabangnya
dari situ. Wah, kalo ditulis bisa ngabisin jatah halaman di buletin ini.
But, intinya nih, jangan bilang cinta kepada Allah kalo kita doyan menolak
kewajiban yang diperintahkanNya, malah berani mengamalkan apa yang
diharamkanNya.


Jangan bilang cinta kepada Rasulullah saw....

Jika kita masih melanggar aturan yang ditetapkan Rasulullah saw. Sebab, apa
yang disampaikan oleh Rasulullah saw. sejatinya adalah wahyu dari Allah Swt.
Ditegaskan oleh Allah Swt. dalam firmanNya: “...kawanmu (Muhammad) tidak
sesat dan tidak pula keliru. Dan tiadalah yang diucapkannya itu (al-Quran)
menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang
diwahyukan (kepadanya).” (QS an-Najm [53]: 2-4)

Kalo kita masih mengumbar hawa nafsu dengan melakukan aktivitas pacaran,
berarti selain melanggar aturan Allah Swt., juga melanggar aturan Rasulullah
saw. Dan, tentu aja itu nggak mencintai Allah Swt. dan RasulNya. Allah
menjelaskan larangan mendekati zina (lihat QS al-Isra ayat 32). Nah, hadis
Nabi juga ada. Beliau saw. bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah
dan Hari Akhir, hendaklah tidak melakukan khalwat dengan seorang wanita yang
tidak disertai mahromnya. Karena sesungguhnya yang ketiga adalah syaitan.”
(HR Ahmad)

Sobat, jangan bilang cinta kepada Rasulullah saw., kalo kita nggak
tersinggung ketika ada pihak-pihak yang dengan sengaja melecehkan Rasulullah
saw. Aneh banget kan kalo kita ngakunya cinta mati sama Rasulullah saw.,
tapi kita nggak marah ketika ada orang yang menjelekkan Rasulullah saw.

Seperti kasus pelcehan terhadap Rasulullah saw. yang dilakukan media-media
Eropa dalam bentuk kartun yang salah satunya menggambarkan bahwa Muhammad
saw. sumber inspirasi kekerasan. Gambarnya adalah sosok lelaki dengan
tampang garang dan sorbannya berbentuk bom. Ditulisin di situ dengan jelas
dalam bahasa Arab kalimat Muhammad saw. Waduh, kaum Muslimin marah dengan
protes baik secara lisan maupun tulisan justru wajar. Karena cintanya kepada
Rasulullah saw. Yang parah tuh kalo kita diem aja, terus pura-pura bijak
dengan mengatakan bahwa kartun itu sebagai bentuk evaluasi buat umat Islam.

Nggak marah apalagi protes. Aneh banget kan? Macam mana pula tuh orang?
Ngakunya sih Muslim. Tokoh intelektual pula di di negeri ini. Sadar Pak!
Jangan bilang cinta kepada Rasulullah saw. jika hanya mengambil sebagian
ajarannya dan meninggalkan sebagian besar ajarannya yang lain. Kalo kita
cinta kepada Rasulullah saw. berarti harus mengambil seluruh yang dibawanya.
Bukan dipilih-pilih sesuai kehendak hawa nafsu kita. Karena Allah Swt.
memerintahkan kita untuk mengikuti apa yang dibawa oleh Rasulullah saw.
sebagaimana firmanNya:“Apa yang datang (diajarkan) Rasul kepadamu, maka
terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.” (QS
al-Haysr [59]: 7)

Oke, boleh bilang cinta kepada Rasulullah saw., asalkan kita berani pula
untuk menaati segala perintahnya dan meninggalkan segala larangannya. Bohong
besar banget kalo kita ngaku-ngaku cinta sama Rasulullah saw. tapi nggak
pernah melaksanakan tuntunan ajarannya. Betul ndak?


Jangan bilang cinta sama ortu...

Jika kita masih suka melawannya, mencelanya, merendahkannya, dan bahkan
menghinanya. Bohong banget kalo kita ngaku-ngaku cinta sama ortu kita, tapi
setiap ortu minta tolong untuk kebaikan kita malah menolaknya. Percuma
bilang cinta sama ortu, tapi kalo diingetin untuk kebaikan dan kebenaran
kita malah menghardiknya. Anak macam apa itu?

Buktikan kecintaan kita kepada ortu kita adalah dengan berbakti kepadanya.
Menghormati mereka, menghargai mereka, menolong mereka, dan membuat mereka
bahagia dengan adanya kita. Keberadaan kita yang udah dilahirkan ini bukan
menjadi beban mereka. Kasihan ibu kita, sejak mengandung kita, melahirkan
kita, merawat dan membesarkan kita, ia tak pernah mengeluh. Ayah kita juga
sama. Mencari nafkah dengan semangat untuk keluarganya.
Cinta mereka sepenuh hati buat kita. Sudah terbukti kok. Karena sampe
sekarang aja, meski kita bandel, ibu dan ayah kita tetap mendoakan agar kita
mendapat petunjuk sambil terus membimbing kita (meski kadang menurut kita
terlihat seperti orang yang cerewet). Tuh, gimana nggak penuh cinta. Jadi,
kitanya sendiri nih yang kudu membuktikan bahwa kita cinta kepada ibu dan
ayah kita dengan cara berbakti kepadanya. Itu sebabnya, jangan bilang cinta
kalo kita tak menghargainya, tak berbakti kepada mereka. Oke?


Jangan bilang cinta kepada kaum Muslimin...

Jika kita nggak mau bekerjasama saling mengingatkan dalam kebenaran dan
saling membantu jika di antara kita mengalami kesusahan. Bohong banget
ngaku-ngaku cinta kepada sesama kaum Muslimin, tapi ketika ada saudara
seakidah kita minta tolong malah dicuekkin. Apalagi sesama aktivis dakwah,
mentang-mentang beda kelompok dakwah, lalu nggak mau menolong jika beda
kelompok dakwah. Lebih parah lagi jika para aktivis dakwah itu masih sodara
kandung. Karena kakaknya beda kelompok dakwah dengan adiknya, lalu ketika
mereka membutuhkan pertolongan malah disuruh minta ke temen-temen dari
kelompok dakwah masing-masing. Yee.. mana ukhuwahmu? Bohong banget
ngaku-ngaku cinta sesama Muslim tapi dengan sesama kaum Muslimin sendiri
nggak mau menolong hanya karena yang akan ditolong beda kelompok dakwah.
Kalo gitu caranya, jangan bilang cinta kepada kaum Muslimin. Sadar ye akhi
wa ukhti...


Jangan bilang cinta kepada diri sendiri...

Jika kita senang menjerumuskan diri dalam bahaya dan kerusakan. Bohong
banget bilang cinta ama diri sendiri, tapi setiap hari kita nenggak minuman
keras, sering juga mengkonsumsi narkoba, tubuh kita dipenuhi tattoo. Bahkan
banyak di antara kita yang mengumbar auratnya dan dipajang di sampul majalah
porno atau joget-joget kayak cacing kepanasan mempertontonkan keindahan
tubuhnya di layar televisi (termasuk mereka yang menjerumuskan tubuh-tubuh
mereka dalam perzinahan).

Menurut saya, mereka adalah orang-orang yang nggak cinta pada dirinya
sendiri. Kalo dipikir-pikir, memang sih tubuh kita ya tanggung jawab kita
sepenuhnya. Mau diapakan saja terserah kita. Wong, itu tubuh kita. But, kita
kudu ingat sobat. Bahwa tubuh kita bukan milik kita. Tubuh kita sejatinya
milik Allah Swt. Jadi, tuh tubuh kudu kita pelihara dan dijaga sesuai aturan
dari yang menciptakan kita, yakni Allah Swt.

Itu sebabnya, ada larangan bunuh diri, larangan mengkonsumsi narkoba,
larangan mentato badan, larangan mempertontonkan aurat di muka umum dll. Iya
kan?

Oke deh, moga renungan sederhana ini bisa ngingetin kita untuk mengevaluasi
kehidupan kita: Apa benar kita udah cinta banget sama Allah, RasulNya, ortu
kita, kaum Muslimin, dan cinta kepada diri kita sendiri jika kita masih
berperilaku yang justru menggambarkan bentuk pengkhianatan terhadap cinta
yang kita ikrarkan?

Semoga kita menjadi orang-orang yang benar-benar mencintai Allah Swt.,
RasulNya, ortu kita, kaum Muslimin, dan diri kita sendiri. Nah, itu harus
dibuktikan dalam pikiran dan perbuatan sesuai tuntunan ajaran Islam. Oke?
Semangat! [solihin: sholihin@gmx.net]


nb : dr kiriman teman via email ( adek asti)

sepatah dua patah

Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya, pertama,"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman, dan kerabatnya. Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "MATI". Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.

Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua. "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah "MASA LALU". Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi, dan matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "NAFSU" (Al A'Raf 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.

Pertanyaan keempat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?".Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawaban sampean benar, kata Iimam Ghozali, tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya.

Pertanyaan yang kelima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?".Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah "MENINGGALKAN SHOLAT". Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara-gara meeting kita tinggalkan sholat. Lantas pertanyaan ke enam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?". Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang... Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah "LIDAH MANUSIA". Karena melalui lidah, manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan melukaiperasaan saudaranya sendiri.

..:: La Tahzan! Innallahama'anaa ::..
~ Keep Amar Ma'ruf Nahi Munkar on the Net, euy! ~

nb : dr kiriman teman via email

SUARA YANG DIDENGAR MAYAT

Yang Akan Ikut Mayat Adalah Tiga hal yaitu:
1. Keluarga
2. Hartanya
3. Amalnya

Ada Dua Yang Kembali Dan Satu akan Tinggal Bersamanya yaitu;
1. Keluarga dan Hartanya Akan Kembali
2. Sementara Amalnya Akan Tinggal Bersamanya.

Maka ketika Roh Meninggalkan Jasad...Terdengarlah Suara Dari Langit Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan..

1. Apakah Kau Yang Telah Meninggalkan Dunia, Atau Dunia Yang Meninggalkanmu
2. Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Harta Kekayaan, Atau Kekayaan Yang Telah Menumpukmu
3. Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Dunia, Atau Dunia Yang Telah Menumpukmu
4. Apakah Kau Yang Telah Mengubur Dunia, Atau Dunia Yang Telah Menguburmu."

Ketika Mayat Tergeletak Akan Dimandikan....Terdengar Dari Langit Suara Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan...

1. Mana Badanmu Yang Dahulunya Kuat, Mengapa Kini Te rkulai Lemah
2. Mana Lisanmu Yang Dahulunya Fasih, Mengapa Kini Bungkam Tak Bersuara
3. Mana Telingamu Yang Dahulunya Mendengar, Mengapa Kini Tuli Dari Seribu Bahasa
4. Mana Sahabat-Sahabatmu Yang Dahulunya Setia, Mengapa Kini Raib Tak Bersuara"


Ketika Mayat Siap Dikafan...Suara Dari Langit Terdengar Memekik,"Wahai Fulan Anak Si Fulan

1. Berbahagialah Apabila Kau Bersahabat Dengan Ridha
2. Celakalah Apabila Kau Bersahabat Dengan Murka Allah

Wahai Fulan Anak Si Fulan...
1. Kini Kau Tengah Berada Dalam Sebuah Perjalanan Nun Jauh Tanpa Bekal
2. Kau Telah Keluar Dari Rumahmu Dan Tidak Akan Kembali Selamanya
3. Kini Kau Tengah Safar Pada Sebuah Tujuan Yang Penuh Pertanyaan."
4. Ketika MayatDiusung.... Terdengar Dari Langit Suara Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan..

Berbahagialah Apabila Amalmu Adalah Kebajikan
Berbahagialah Apabila Matimu Diawali Tobat
Berbahagialah Apabila Hidupmu Penuh Dengan Taat."


Ketika Mayat Siap Dishalatkan....Terdengar Dari Langit Suara Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan..

1. Setiap Pekerjaan Yang Kau Lakukan Kelak Kau Lihat Hasilnya Di Akhirat
Apabila Baik Maka Kau Akan Melihatnya Baik
2. Apabila Buruk, Kau Akan Melihatnya Buruk."

Ketika MayatDibaringkan Di Liang Lahat....terdengar Suara Memekik Dari Langit,
"Wahai Fulan Anak Si Fulan...
"Apa Yang Telah Kau Siapkan Dari Rumahmu Yang Luas Di Dunia Untuk Kehidupan Yang Penuh Gelap Gulita Di Sini"

Wahai Fulan Anak Si Fulan...
"Dahulu Kau Tertawa, Kini Dalam Perutku Kau Menangis."
"Dahulu Kau Bergembira,Kini Dalam Perutku Kau Berduka."
"Dahulu Kau Bertutur Kata, Kini Dalam Perutku Kau Bungkam Seribu Bahasa."


Ketika SemuaManusia Meninggalkannya Sendirian....Allah Berkata Kepadanya, "Wahai Hamba-Ku.....
"Kini Kau Tinggal Seorang Diri"
"Tiada Teman Dan Tiada Kerabat"
"Di Sebuah Tempat Kecil, Sempit Dan Gelap.."
"Mereka Pergi Meninggalkanmu.. Seorang Diri"
"Padahal, Karena Mereka Kau Pernah LanggarPerintahku"

Hari Ini,....

"Akan Kutunjukan Kepadamu
"Kasih Sayang-Ku
"Yang Akan Takjub Seisi Alam
"Aku Akan Menyayangimu
"Lebih Dari Kasih Sayang Seorang Ibu Pada Anaknya".

Kepada Jiwa-Jiwa Yang Tenang Allah Berfirman, "Wahai Jiwa Yang Tenang
"Kembalilah Kepada Tuhanmu
"Dengan Hati Yang Puas Lagi Diridhai-Nya
"Maka Masuklah Ke Dalam Jamaah Hamba-Hamba-Ku
"Dan Masuklah Ke Dalam Jannah-Ku"


Anda Ingin Beramal Shaleh...?
Tolong Kirimkan Kepada Rekan-Rekan Muslim Lainnya Yang Anda Kenal...!!!Semoga Kematian akan menjadi pelajaran yang berharga bagi kita dalam menjalani hidup ini.

Rasulullah SAW. menganjurkan kita untuk senantiasa mengingat mati (maut) dan dalam sebuah hadithnya yang lain, belau bersabda "wakafa bi almauti wa'idha", artinya, cukuplah mati itu akan menjadi pelajaranbagimu!

Semoga bermanfaat bagi kita semua, Amiin....
Bahan Renungan Untuk Anda, Sahabatku, yang mungkin terlalu sibuk bekerja... Luangkanlah waktu sejenak untuk membaca dan merenungkan pesan ini...

Alhamdulillah, Anda beruntung telah terpilih untuk mendapatkan kesempatan membaca email ini.
Aktifitas keseharian kita selalu mencuri konsentrasi kita. kita seolah lupa dengan sesuatu yang kita tak pernah tau kapan kedatangannya. Sesuatu yang bagi sebagian orang sangat menakutkan.Tahukah kita kapan kematian akan menjemput kita???

nb : kiriman saudara kandung via email

Monday, June 26, 2006

kalo gde mau jd apa

assalamualaykum wr wb,hihihiih, iseng2 neh nulis, dah lama g nulis blog setelah ada gangguan (dpt anda baca dbawah blog ini), blog i miss u, ketemu teman, cewe, pemilik warnet juga dbanjarbaru, nama warnetnya "mataharinet" yah, bisa bertuker ide untuk pengembangan usaha dan diluar usaha, dbanjarmasin dah banyak warnet buka setelah skynet buka, seperti kyagi, pondok indah, terus ada lagi dpasar lama, di jl mawar, di di di ........ dll deh (g apal namanya), yups, n tinggal usaha aja lagi, dan rizki g bakalan kesasar kalo dah usaha, ah kenapa cahaya kecil dhatiku jd semakin trtutup, kenapa cahaya putih jd menghitam dhatiku, kenapa hatiku jd semaakiin kotor, pdhal aku tau ada Allah Swt yg akan aku jumpai kelak, pdhal aku tau hari akhir akan terjadi, pdhal aku tau semua perbuatanku akan diminta pertanggung jawaban, dan aku tau semua nya tergantung pd niat, tp kenapa aku tdk dpt mengambil pelajaran dr apa yg telah aku lakukan waktu sebelumnya dan waktu nenek moyang ku.

bukankah sudah jelas di Al Baqarah ayat 221
linnasi la'allahum yatadzakkarun

termasuk golongan yg mana kah aku, rasanya termasuk org yg kerugian, termasuk org yg sibuk mengurus dunia, mushaf Quran sudah berdebu, sekarang hanya menjadi pajangan, bukan menjadi baca'an. hik hik hik,

teman2 ku yg seiman, doakan lah agar hatiku bisa kembali pada ke khusyuan, kembali pd jl yg benar, jauh dr syubhat, jauh dr hal-hal yg dlarang, jauh dr harta haram, jauh dr riba, dan tidak tergila2 pddunia (Allahuma Amin)
wassalamualaykum wr wb

tertegun hatiku waktu ibu nia berceramah, mslh riba, dan beberapa dosa besar lainnya
ada yg tdk diterima shalat 70tahun, ada yg 40tahun, ada juga yg lainnya, aku pun berpikir, hidup didunia umurku apa sampai 70tahun, seandainya aku makan riba atw yg haram lainnya, akan habislah amal ku tdk dterima.

labilnya diriku, maka akan mempengaruhi tingkah laku ku, aku rasa aku perlu pendamping hidup yg tau tentang agama, bukan yg malah akan mengajak ke nar, tp aku perlu org yg akan menajak ku ke jannah, bukankah Allah itu mengajak ke jannah, jd ingat lagi surah Al Baqarah ayat 221
wa laa tankihul musrikati hattaa yu min. wala'a maatum mu minatum khoyrum min musrikatin ... yad uuna ilaa nar waLLahu yad uu ilaa jannati wal magfirrati bi iznih......ya ta dzakkarun

semoga kita semua di ampuni dgn izin-Nya, Allhuma Amin

ttd




maysarah



nb :
1. untuk surah al baqarah, saya minta ma'af kalo ada ksalahan kata dan huruf
2. untuk tulisan singkat di luar surah al baqarah, saya sengaja ,karna pngen cepat2 tidur
3. kalo ada salah, tolong dibenarkan penulisan surah Al Baqarah

may backkkkk

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT ,
setelah menghilang dari dunia maya, dtengah sibuknya bisnis dgn pertukaran informasi via email, dtengah-tengah memuncaknya informasi dan penawaran-penawaran dari berbagai perusaha'an, setttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt

rupanya ada yg membenarkan tali kabel telpon (paman saya) diluar, Hasilnyaaaaa, luarrrrr biasssaaa, kabel telpon koneksi saya putus, saya puasa chat, puasa yg tdk perlu dibuka, hasilnya saya cuman kwarnet 5menit untuk cek email, lalu nuju kantor lagi. sekarang Alhamdulillah dah bisa chat lagi, saya sudah membeli kabel telpon, 1meter 1ribu :D , dan pesan buat beberapa teman yg merindukan ku (xexexexexex) ukhti fillah dan akhwat fillah "i'm back now" ayo kita diskusi lagi, oye!!!!

Sunday, June 11, 2006

kamar ku habs drenovasi

yups, thats right, ukuran kamarku yg lumayan besar untuk seorang diri (sekarang masih berdua ama kaka ku, tp dia bentar lagi walimah,Barakallah...) meski lebih sering bersih-bersih deh :D , soalnya kalo dulu, saya cuman penonton setia, kaka ku pasti marah kalo aku naruh barang sembarangan, sekarang tidak ada yang marah2, maklm bontot sih, jd manja abizzzz. oh ya teman2 muslim yg dmuliakan Allah Swt Amin......33X, jangan lagi gunakan fs deh or friendster, sudah ada muslimSpace.com , dmana tempat berkumpulnya .....


dah ah, cape, wassalamualaykum wr wb

Tuesday, June 06, 2006

iseng2, g bisa tidur

kalo tidr idung mampet, jd g isa tidr, :(( , dah jam 12.15, pdhal org cape/sakit harus diperbanyak istirahatnya :(( , kek na gara2 kemaren deh sakitnya (1hari g tidur) bukan nya di sengaja, tp g isa tidur, akhinya mainan di kmputer (luxor)
, ampe besoknya saya bals dendam, jam 5.30 sore ampe jam 6.20 tidur, jam 6.20 sampe jam 9 mlm tidur, lalu jam 10-jam 6 pagi tidur, heuheuehu, akhirnya insyaAllah sabtu ikut liqo, Amin3x. doa'in ye yg baca blog ane, ini blog skrng tdk dpamerin ama org, cukup ame yg ada2 aja, udah bete soalnya



nb : aku nulis blog kdg huruf nya dsingkat kdg g, soalnya kdg lupa, kdg g, terus nulis kdg2 emang tulisannya akyu ubah, terus juga kdg karena salah. :))

tanya jwb ym tanggal 6juni06

Show Recent Messages (F3)

You currently appear offline to Aman GhabS.

may_oks: assalamualaykum wr wb
may_oks: /me mo nanya aja kalo boleh pa
Aman GhabS: waalaikum salam wr wb
may_oks: mslh riba
may_oks: /me nanya mslh ciri2 riba
Aman GhabS: terus
Aman GhabS: riba itu intinya mengekploitasi orang lain
may_oks: woh
may_oks: mengekploitasi apa tuh
may_oks: 咻~~~(一陣冷風吹過,好冷喔~~)
may_oks: Eh, Dikacangin
Aman GhabS: merente lah.. dengan mengambil keuntungan yang tidak seimbang.. atau merugikan orang lain
may_oks: kalo "yang lainnya tidak merasa rugi"
may_oks: misal ya aku senang-senang aja
Aman GhabS: bukan perasaan orangnya, tapi bentuknya
Aman GhabS: memang dalam ijtihad baru Syaikh Azhar, yang ditentang banyak ulama, semisal bunga bank tidak termasuk riba
Aman GhabS: karena terpenuhi "sama-sama senang"
Aman GhabS: atau 'an taradhin menurut bahasa al-Qur`annya
Aman GhabS: memang aku pribadi lebih setuju dengan pendapat ini, tapi tidak mutlak.. karena banyak transaksi2 perbankan yang harus dikaji dulu secara teliti satu persatu
may_oks: terus
may_oks: /me nyimak
Aman GhabS: misalnya nih, aku ngutang ke kamu 10 juta
Aman GhabS: ntar aku harus bayar 11 juta neh
Aman GhabS: secara konvesional ini kan riba
Aman GhabS: karena mengandung unsur ekploitasi
Aman GhabS: dalam pertanyaan kamu, bagaimana kalau aku senang-senang aja
may_oks: tp untungnya aku 3juta
may_oks: yups
may_oks: itu2 tuh pertanya'an akyu
Aman GhabS: secara bentuk, ini termasuk riba
Aman GhabS: tidak ada jalan bagi "sama-sama senang" di dalamnya
Aman GhabS: selama namanya adalah utang
Aman GhabS: ada konsekuensi hukum berbeda jika 10 juta itu misalnya adalah modal
Aman GhabS: kalau dalam contoh kita sehari2 gampang aku jelasin masih kan
Aman GhabS: tapi kalau sudah dalam perbankan, agak susah.. karena perlu diteliti perbentuk transaksinya
Aman GhabS: namun konsekuesni modal juga berbeda dengan konsekuensi utang, kan?!
Aman GhabS: jadi, dalam masalah-masalah begini, bentuknya sangat penting
Aman GhabS: apakah utang semata-mata utang, memberikan modal dengan kesepakatan, menitipkan barang, dst
may_oks: brarti klo pinjem dbank haram kah?
may_oks: kalo nbg uang dbank, apakag juga haram
Aman GhabS: tergantung, pinjam itu apa dulu namanya? aku pikir ini yang belum tuntas betul pembahasannya
Aman GhabS: contoh..
Aman GhabS: kamu nabung di bank..
Aman GhabS: namanya itu apa? kamu ngutangin bank, kamu ikut serta memberikan suatu modal pada bank, kamu menitip uang sama bank, dst
Aman GhabS: konsekuensi hukumnya akan menjadi berbeda
Aman GhabS: dan dalam kasus sederhana.. aku nabung di bank dengan dapat bunga per 10% misalnya
Aman GhabS: sesuai fatwa Grand Syaikh Azhar yang menekankan unsur suka sama suka, maka 10% itu bukan riba menurut beliau
Aman GhabS: karena tidak ada unsur penipuan dan tidak ada ekploitasi, bahkan uang tabungan kita juga dipergunakan oleh bank mungkin dalam proyek tertentu
Aman GhabS: penyebutan sekian persennya jelas juga kan..
may_oks: kalo rintenir juga jelas penyebutannya
Aman GhabS: sekarang kalau kamu mau, mesti beberkan kasusnya langsung
Aman GhabS: iyah rentenir juga begitu
Aman GhabS: bedanya, rentenir adalah ngutangin atau namanya sudah jelas utang
Aman GhabS: sedang kamu nabung di bank itu, apakah kamu ngutangin bank? itu juga harus jelas
Aman GhabS: atau kamu ngutang ke bank, harus juga jelas
Aman GhabS: apakah prosesnya ngasih modal atau semata2 utang
may_oks: "jelas" <--- mksdnya jelas apanya
Aman GhabS: nama transaksinya
may_oks: rintenir itu dmana letak g jelasnya
Aman GhabS: rentenir itu jelas, yaitu utang
may_oks: aku cari2 bedanya, baru berani ngambil tindakan
may_oks: kalo aku ngutang dbank gimana
Aman GhabS: dan bank pun kalau namanya utang.. maka sama aja dengan rentenir
Aman GhabS: kita sudah terbiasa nyebutnya ngutang sih ya
may_oks: misal aku ngutag dbank "3tahun bunga 10%"
Aman GhabS: yg dilihat apa nama prosesnya itu..
Aman GhabS: ketika kamu ambil uang di bank
Aman GhabS: itu apa namanya, dalam transaksi yang kamu ambil
may_oks: terus dlm masa 3tahun itu aku tdk kembalikan modal, tp setelah 3thn itu aku wajib byr modal yg ku pinjam, selama 3tahun,aku byr bunga
Aman GhabS: nah kan, jadinya modal...
Aman GhabS: itu yang aku katakan harus jelas dulu
Aman GhabS: kalau namanya modal.. lihat lagi aturan transaksinya
Aman GhabS: jika dalam aturan tersebut ada unsur ekploitasi maka masuk hukum riba
Aman GhabS: unsur eksploitasi ini yang perlu pembahasan lebih dalam agar bentuk2nya dikenal betul batas2nya
Aman GhabS: dan seperti kasus yang kamu beberkan, ada unsur ekploitasi bukan--paling tidak dalam kacamata sederhana dulu
may_oks: apa saja unsurny
may_oks: unsurnya apa saja
Aman GhabS: karena itu, perbankan syariah memfokuskan pada bagian itu yaitu menghilangkan unsur eksploitasi itu
may_oks: dsini byk kndera'an pake ngutang, rumah pake kpr
Aman GhabS: wah apa saja unsurnya, aku bukan ahli ekonomi, tapi secara sederhana aja sudah bisa keliatan sih
may_oks: kalo aku kan masih bingung, soalnya ada pendapat, kalo bank bukan syariah haram, karena sekarang sudah ada bank konvensional, kecuali yang di daerahnya belum ada bank syariah
Aman GhabS: persoalannya sekarang adalah darurat
Aman GhabS: kalau kita menelisik lebih jauh, bank syariah pun tidak terlepas dari riba
may_oks: *kalo aku kan masih bingung, soalnya ada pendapat, kalo bank bukan syariah haram, karena sekarang sudah ada bank syariah, kecuali yang di daerahnya belum ada bank syariah
may_oks: yups
may_oks: kpr juga sama aja degn bank lain
may_oks: terus ada juga yang bilang gini "kalo itu berlipat-lipat,maka haram"
Aman GhabS: iyah.. minimal perputaran uang di bank syariah juga tidak bisa lepas dari perputaran yang ada di bank konvensional
may_oks: misalnya telat byr, maka akan nambah, kalo syariah tdk katanya
Aman GhabS: hanya saja di bank syariah, untuk end-nasabah unsur riba sudah diminimalkan
may_oks: ,terus katanya, kalo syariah belum pasti bagi hasilnya, kalo konvensional sudah pasti
may_oks: kalo menurutmu gimana?
may_oks: apakah tidak apa2 pinjem
Aman GhabS: iyah, memang itu resikonya
may_oks: yg di non syariah
Aman GhabS: soalnya, rugi ditanggung bersama sistemnya
Aman GhabS: menurutku, tapi harap ini buat pribadi aja (bukan buat fatwa umum) ya dan kalau penting banget, tidak mengapa pinjam aja di bank konvensional
may_oks: setuju ama kamu
may_oks: soalya tdk semua syariah yg bisa acc pinjaman utang
may_oks: ihihihih
Aman GhabS: itu termasuk persoalan di bank syariah yang belum selesai2 tuh
Aman GhabS: perlu kajian mendalam memang
Aman GhabS: melibatkan ahli ekonomi, ahli hukum (fikih), dan ahli perbankan
may_oks: terus bagaimana dgn perekonomian, semua nya memake jasa begitu, beli roda2, beli rumah, beli obil, buat usaha
may_oks: *mobil
Aman GhabS: karena bentuknya sudah tidak sesederhana masa dulu lagi sebagaimana dalam hukum2 fikh
may_oks: gawat kalo dharamkan
may_oks: yups2
may_oks: tp paling g dminimalkan lah
Aman GhabS: yup
Aman GhabS: ekploitasinya itu aja yang perlu diminimalkan..
Aman GhabS: adn unsur senang sama senang lebih di kedepankan
Aman GhabS: karena ayat al-Qur`an dengan jelas menyebutkan 'an taradhin atau senang sama senang
Aman GhabS: persoalan paling besar yang ada di bank konvensional menurutku hanya ketika kita pakai uang bank, terus terjadi penyitaan2 tanpa konpromi ketika habis waktu
may_oks: terus
Aman GhabS: semestinya masih ada toleransi
Aman GhabS: misalnya (tentu harus ada dalam aturan transaksinya), ketika habis waktu maka kita yang pakai uang tersebut masih dikasih waktu lagi dengan melihat pertimbangan2
Aman GhabS: misalnya melihat kondisi perekonomian secara umum, alasan-alasan teknis yang jelas dari pemakai kenapa tidak bisa melunasi tepat waktu
Aman GhabS: orang-orang hebat ahli ekonomi bisa dong menjabarkan itu dalam bentuk item2 kan
may_oks: setau aku dkasih toleransi, tp tdk dlim poin/item
may_oks: karena kalo dbuat dlm item maka nasabah akan se enaknya
may_oks: tau aja bagaimana manusia
may_oks: dkasih hati minta jantung (kebanyakan)
Aman GhabS: justru dengan item2 nasabah tau apa konsekuensinya
Aman GhabS: misal begini
Aman GhabS: aku ngutang 10 juta neh di bank berjangka 3 bulan
Aman GhabS: kemudian usahaku tidak membuahkan hasil
Aman GhabS: sehingga dalam 3 bulan tidak bisa melunasi
Aman GhabS: dari bank ada toleransi memberi waktu, misalnya 1 bulan, dengan melihat usahaku tersebut
Aman GhabS: dalam item2, misalnya, jika dalam 1 bulan itu aku tidak juga bisa melunasi, maka tanah ku A di sita
Aman GhabS: tanah A yang bakal di sita, dalam 1 bulan itu tidak boleh diperjual belikan misalnya
may_oks: gimana mau menjual, kan sertifikat ada dbank
Aman GhabS: nah itu berarti sudah lebih jelas dong.. tp kan dengan item sengketa2 gampang buktinya
Aman GhabS: itu sih karena pikiranku yg sederhana saja dalam memberi contoh ya..
Aman GhabS: btw, aku brb sebentar ya.. mau ke wc
may_oks: yups, makasih, aku mau off
may_oks: nanti dsambung
may_oks: wassalamualaykum wr wb

anget-anget

hm, assalamualaykum wr wb

badan kuw anget neh, sakit, terus lengkap deh sakitnya, flu, ingusan, terus suara ku serak (serak-serak becek), tp ingat, sakit klo tawakkal, pasti penghilang dosa (ia kalo g marah2, ini bawa'annya ngeluh mulu)
:))


aku msaih bingung nih masalah riba, apasih ciri2nya

btw, td aku ke duta mall, kebagian pemasaran, nanya-nanya tempat ksana (pdhal g ada duit, modal nekat bo) heuheuehu, untung tampang meyakinkan (yakin g bakal ngambil) hueheuhuehu, pd cina semua yg jaga (sifit2 ntu). jgn kan ratusan juta, puluhan aja kg ada (modal penasaran hrg dsana). sambil dengerin website radio Al-quran, sambil bisa tidur (kalo tidur,hidung mampet nih) browsing aja deh jd nya

wassalamualaykum wr wb