Tuesday, December 05, 2006

jilbab

JILBAB yang dalam bahasa arabnya disebut hijab adalah pakaian yang menutupi seluruh tubuh kecuali yang bisa nampak (wajah dan kedua telapak tangan). Namuun, kalo ngeliat kenyataan yang ada, sepertinya defenisi jilbab diatas udah jauh bergeser, sehingga fungsi jilbab bagi wanita yang seharusnya berfungsi menutup aurat dan melindungi perhiasan (kecantikan) wanita malahan sekarang menjadi pakaian mode yang mempunyai trend-trend tertentu. Di pasaran udah banyak dijual jilbab" Inneke", jilbab "Marissa", jilbab "ikat", dan jilbab-jilbab lain dengan corak dan warna warni yang cukup norak (termasuk jilbab Funky). Jika saudariku emang ngaku sebagai jilbaber sejati, semestinya kita harus ngikutin model jilbab yang udah dicontohkan oleh Rasulullah (Shallallaahu ‘alaihi wasallam) melalui para istri-istri dan sahabiyah-sahabiyah beliau (radiyallaahu ‘anhunna). Jilbab model ini dijamin nggak akan ngerugiin saudariku sebagai muslimah, karena model ini berlaku hingga hari kiamat kelak. Model ini yang menciptakan bukan para designer-designer lawasan yang terkenal itu, tapi model ini telah ditetapkan langsung oleh ALLAH Subhaanahu wata’aala, Pencipta Alam Semesta, Yang Maha Tahu tentang apa yang terbaik bagi hambaNya (termasuk untuk diri saudariku). Dan model itu terbukti ampuh untuk melindungi diri dan kehormatan wanita yang mengenakannya dengan sempurna. Jilbab model ini nggak kenal istilah trend-trenan, nggak kenal kemunduran ataupun kemajuan zaman, pokoknya jilbab ini up to date. Adapun model jilbab yang termasuk kategori sempurna adalah :

1. MELIPUTI SELURUH BADAN SELAIN YANG DIKECUALIKAN

Syarat ini terdapat dalam firman Allah dalam surat An-Nuur : 31 berbunyi :

"Katakanlah kepada wanita yang beriman : "Hendaklah mereka menahan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka atau ayah mereka atau ayah suami mereka (mertua) atau putra-putra mereka atau putra-putra suami mereka atau saudara-saudara mereka (kakak dan adiknya) atau putra-putra saudara laki-laki mereka atau putra-putra saudara perempuan mereka (keponakan) atau wanita-wanita Islam atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."

Juga firman Allah dalam surat Al-Ahzab : 59 berbunyi : "Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mumin : "Hendaklah mereka mengulurkann jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Al-Qurthubi berkata : Pengecualian itu adalah pada wajah dan telapak tangan. Yang menunjukkan hal itu adalah apa yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Aisyah bahwa Asma binti Abu Bakr menemui Rasulullah sedangkan ia memakai pakaian tipis. Maka Rasulullah berpaling darinya dan berkata kepadanya : "Wahai Asma ! Sesungguhnya jika seorang wanita itu telah mencapai masa haid, tidak baik jika ada bagian tubuhnya yang terlihat, kecuali ini." Kemudian beliau menunjuk wajah dan telapak tangannya. Allah Pemberi Taufik dan tidak ada Rabb selain-Nya."

2. BUKAN BERFUNGSI SEBAGAI PERHIASAN

Ini berdasarkan firman Allah dalam surat An-Nuur ayat 31 berbunyi : "Dan janganlah kaum wanita itu menampakkan perhiasan mereka." Secara umum kandungan ayat ini juga mencakup pakaian biasa jika dihiasi dengan sesuatu, yang menyebabkan kaum laki-laki melirikkan pandangan kepadanya. Hal ini dikuatkan oleh firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 33 : "Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti oang-orang jahiliyah."

Juga berdasarkan sabda Nabi : "Ada tiga golongan yang tidak akan ditanya yaitu, seorang laki-laki yang meninggalkan jamaah dan mendurhakai imamnya serta meninggal dalam keadaan durhaka, seorang budak wanita atau laki-laki yang melarikan diri (dari tuannya) lalu ia mati, serta seorang wanita yang ditinggal oleh suaminya, padahal suaminya telah mencukupi keperluan duniawinya, namun setelah itu ia bertabarruj. Ketiganya itu tidak akan ditanya." (Dikeluarkan Al-Hakim 1/119 dan disepakati Adz-Dzahabi; Ahmad VI/19; Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad; At-Thabrani dalam Al-Kabir; Al-Baihaqi dalam As-Syuaib).

Tabarruj adalah perilaku wanita yang menampakkan perhiasan dan kecantikannya serta segala sesuatu yang wajib ditutup karena dapat membangkitkan syahwat laki-laki. (Fathul Bayan VII/19).

3. KAINNYA HARUS TEBAL (TIDAK TIPIS)

Saudariku…, yang namanya nutup itu kan harus tebal, trus kalo tipis apa bedanya sama plastik transparan? Makanya pakaian itu hanya akan semakin memancing fitnah (godaan) dan berarti menampakkan perhiasan tubuh saudariku. Dalam hal ini Rasulullah telah bersabda :

"Pada akhir umatku nanti akan ada wanita-wanita yang berpakain namun (hakekatnya) telanjang. Di atas kepala mereka seperti terdapat bongkol (punuk) unta. Kutuklah mereka karena sebenarnya mereka adalah kaum wanita yang terkutuk." Di dalam hadits lain terdapat tambahan : "Mereka tidak akan masuk surga dan juga tidak akan mencium baunya, padahal baunya surga itu dapat dicium dari perjalanan sekian dan sekian." (At-Thabrani dalam Al-Mujam As-Shaghir hal. 232; Hadits lain tersebut dikeluarkan oleh Muslim dari riwayat Abu Hurairah. Lihat Al-Hadits As-Shahihah no. 1326).

Hadist di atas dah nunjukin bahwa pakaian yang tipis atawa yang mensifati dan menggambarkan lekuk-lekuk tubuh adalah dilarang. Sebenernya pakaian yang tipis itu kan lebih berbahaya daripada pakaian yang ketat tapi tebal, walaupun kedua-duanya memang bukan pakaian yang baik bagi wanita.

4. HARUS LONGGAR (TIDAK KETAT) SEHINGGA TIDAK DAPAT MENGGAMBARKAN SESUATU DARI TUBUHNYA

Tapi sayang ya…, kok model ini lagi ngetren sekarang? Jangankan menggambarkan bentuk tubuh, malahan sekarang udah beralih ke jiplak bentuh tubuh. Tapi yah semoga kita bisa kembali kepada tuntunan Nabi kita. Sebagaimana beliau pernah memerintahkan kepada seorang sahabat radiyallaahu anhu untuk memberikan pakaian yang tebal yang tidak memperlihatkan lekuk tubuh kepada istri sahabat tersebut.

5. TIDAK DIBERI WEWANGIAN ATAU PARFUM

Zaman sekarang kalau kebanyakan muslimah kalo keluar mungkin serasa nggak PD kalo belum nyemprotin parfumnya, seperti ada yang kurang gitchu… Padahal Rasulullah (shallallaahu ‘alaihi wasallam) telah dengan tegas melarang hal tersebut. Bukannya tanpa alasan sih Rasulullah (shallallaahu ‘alaihi wasallam) melarang hal tersebut. Hal itu didak lain karena dengan wanginya parfum yang terhirup dari seorang wanita jelas akan membawa imajinasi seorang lelaki dalam lautan nafsu syahwatnya.

Rasulullah bersabda : "Siapapun wanita yang memakai wewangian, lalu ia melewati kaum laki-laki agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah pezina." (An-Nasai II/283; Abu Daud II/192; At-Tirmidzi IV/17; Ahmad IV/100, Ibnu Khuzaimah III/91; Ibnu Hibban 1474; Al-Hakim II/396 dan disepakati oleh Adz-Dzahabi).

Dalam hadis lain Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam malahan melarang seorang wanita yang memakai parfum untuk tidak pergi shalat berjamaah di masjid.

Dari Musa bin Yasar dari Abu Hurairah : Bahwa seorang wanita berpapasan dengannya dan bau wewangian menerpanya. Maka Abu Hurairah berkata : Wahai hamba Allah ! Apakah kamu hendak ke masjid ? Ia menjawab : Ya. Abu Hurairah kemudian berkata : Pulanglah saja, lalu mandilah ! karena sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah bersabda : "Jika seorang wanita keluar menuju masjid sedangkan bau wewangian menghembus maka Allah tidak menerima shalatnya, sehingga ia pulang lagi menuju rumahnya lalu mandi." (Al-Baihaqi III/133; Al-Mundziri III/94)

Kalo hadis diatas udah nunjukin bahwa seorang wanita dilarang menggunakan parfum walaupun unutk pergi ke mesjid, trus gimana ya kalo ada seorang wanita yang pergi ke pasar, kampus, sekolah, dengan bermandikan wewangian ? Tentunya hal itu lebih ngga’ boleh kan!

6. TIDAK MENYERUPAI PAKAIAN LAKI-LAKI

Kita semua setuju dong kalo Allah Subhaanahu Wata’aala mencipatakan wanita dan pria dengan kodrat yang masing-masing berbeda, tapi mempunyai kedudukan yang sama dalam amal dan ibadah. Makanya kita juga musti yakin kalo Allah Subhaanahu Wata’aala memberikan fitrah dan tuntunan dalam hal pakaian atawa yang laen yang berbeda jenisnya antara pria dan wanita. Bagi yang melanggar syariat itu maka kita akan terkena ancaman Allah Subhaanahu Wata’aala dan RasulNya, karena ada beberapa hadits shahih yang melaknat wanita yang menyerupakan diri dengan kaum pria, baik dalam hal pakaian maupun lainnya.

Dari Abu Hurairah berkata : Rasulullah melaknat pria yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian pria (Abu Daud II/182; Ibnu Majah I/588; Ahmad II/325; Al-Hakim IV/19 disepakati oleh Adz-Dzahabi).

Dari Abdullah bin Amru yang berkata : Saya mendengar Rasulullah bersabda : "Tidak termasuk golongan kami para wanita yang menyerupakan diri dengan kaum pria dan kaum pria yang menyerupakan diri dengan kaum wanita." (Ahmad II/199-200; Abu Nuaim dalam Al-Hilyah III/321)

Dari Ibnu Abbas yang berkata : Nabi melaknat kaum pria yang bertingkah kewanita-wanitaan dan kaum wanita yang bertingkah kelaki-lakian. Beliau bersabda : "Keluarkan mereka dari rumah kalian. Nabi pun mengeluarkan si fulan dan Umar juga mengeluarkan si fulan." Dalam lafadz lain : "Rasulullah melaknat kaum pria yang menyerupakan diri dengan kaum wanita dan kaum wanita yang menyerupakan diri dengan kaum pria." (Al-Bukhari X/273-274; Abu Daud II/182,305; Ad-Darimy II/280-281; Ahmad no. 1982,2066,2123,2263,3391,3060,3151 dan 4358; At-Tirmidzi IV/16-17; Ibnu Majah V/189; At-Thayalisi no. 2679).

Dari Abdullah bin Umar yang berkata : Rasulullah bersabda : "Tiga golongan yang tidak akan masuk surga dan Allah tidak akan memandang mereka pada hari kiamat; Orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang bertingkah kelaki-lakian dan menyerupakan diri dengan laki-laki dan dayyuts (orang yang tidak memiliki rasa cemburu)." (An-Nasai !/357; Al-Hakim I/72 dan IV/146-147 disepakati Adz-Dzahabi; Al-Baihaqi X/226 dan Ahmad II/182).

Saudariku, dari hadis diatas terkandung petunjuk yang jelas mengenai diharamkannya tindakan wanita menyerupai kaum pria, begitu pula sebaiknya.

7. TIDAK MENYERUPAI PAKAIAN WANITA-WANITA KAFIR

Ketika wanita non Islam ngeluarin model "You Can See", eh buru-buru diantara wanita muslim juga ngikut dengan ngeluarin model yang sama. Hanya bedanya kalo yang muslim kebanyakan berlengan panjang dengan paduan kerudung tipis sebagai penutup kepala + pengikat leher.

Saudariku…. (semoga Allah Subhaanahu Wata’aala menjagamu)
Agama kita neh telah menetapkan bahwa kaum muslimin (laki-laki maupun perempuan) tidak boleh bertasyabuh (menyerupai) kepada orang-orang kafir, baik dalam ibadah, ikut merayakan hari raya, dan berpakain khas mereka.

Firman Allah surat Al-Hadid : 16, berbunyi : "Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka) dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik."

Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda :
"Barangsiapa menyerupai satu kaum, maka ia termasuk golongan mereka." (Shahih Abu Dawud II/761).

8. BUKAN PAKAIAN UNTUK MENCARI POPULARITAS (PAKAIAN KEBESARAN)

Berdasarkan hadits Ibnu Umar yang berkata : Rasulullah bersabda : "Barangsiapa mengenakan pakaian (libas) syuhrah di dunia, niscaya Allah mengenakan pakaian kehinaan kepadanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka." (Abu Daud II/172; Ibnu Majah II/278-279).

Libas Syuhrah adalah setiap pakaian yang dipakai dengan tujuan untuk meraih popularitas di tengah-tengah orang banyak, baik pakain tersebut mahal, yang dipakai oleh seseorang untuk berbangga dengan dunia dan perhiasannya, maupun pakaian yang bernilai rendah, yang dipakai oleh seseorang untuk menampakkan kezuhudannya dan dengan tujuan riya (Asy-Syaukani dalam Nailul Authar II/94). Ibnul Atsir berkata : "Syuhrah artinya terlihatnya sesuatu. Maksud dari Libas Syuhrah adalah pakaiannya terkenal di kalangan orang-orang yang mengangkat pandangannya mereka kepadanya. Ia berbangga terhadap orang lain dengan sikap angkuh dan sombong."

Kesimpulannya :
Hendaklah menutup seluruh badannya, kecuali wajah dan dua telapak dengan perincian sebagaimana yang telah dikemukakan, jilbab bukan merupakan perhiasan, tidak tipis, tidak ketat sehingga menampakkan bentuk tubuh, tidak disemprot parfum, tidak menyerupai pakaian kaum pria atau pakaian wanita-wanita kafir dan bukan merupakan pakaian untuk mencari popularitas. Gimana udah paham kan? InsyaAllah. Oh iya buat yang belum berjilbab, ya.. sebaiknya cepet-cepet berjilbab deh! Nggak ada ruginya kok kalau naatin perintah Pemilik Langit dan Bumi, and nggak usah takut kecantikan alamimu nggak akan hilang koq, karena dengan berjilbab kecantikanmu akan terjaga, dan Allah yang akan menjaganya.

Sumber : Kitab Jilbab Al-Marah Al-Muslimah fil Kitabi was Sunnah (Syaikh Al-Albany)

No comments: