Wednesday, March 28, 2007

Pentingnya Menghargai Istrimu supaya mempunyai tanggung jawab terhadap suami

Bismillahirahmanirahim
Assalamualaykum wr wb



TANGGUNG JAWAB ISTRI TERHADAP SUAMI



Allah SWT berfirman yg artinya :

“Ditampakkan Indah pd pandangan manusia kecintaan kepada segala yg diinginkan, yaitu : wanita ; anak;harta yg berlimpah berupa emas,perak,kuda pilihan,ternak,dan sawah ladang. Itulah kesenangan kehidupan dunia,padahal di sisi Allah adalah kesudahan yg baik “ ( QS. Ali Imran (4) ayat 14)



Pada ayat di atas diterangakan bahwa wanita dikatagorikan sebagai perhiasan dunia.Kalau begitu,ia menjadikan perhiasan siapa? Wanita menjadi perhiasan laki-laki.



Dalam hadis disebutkan yang artinya

:

Dari Abdulah bin Amir bin Ash bahwa Rasulullah saw bersabda “ Dunia adalah perhiasan dan perhiasan ( dunia ) yg terbaik adalah wanita shalihah “ ( HR. Muslim )



Pada ayat tersebut disebutkan pula bahwa wanita adalah mataan’un, yaitu perhiasan. Hal ini tdk berarti bahwa martabat wanita lebih rendah dari pada laki-laki akan tetapi,maksud perhiasan tersebut ialah wanita di dunia ini berfungsi sebagai perhiasan bagi laki-laki sedangkan laki-laki berfungsi sebagai tulang punggung kehidupan wanita.



Al Quran dan Hadizt Rasulullah saw menyatakan bahwa laki-laki adalah pelaku utama oleh karena itu,kelezatan yg pertama dicari oleh laki-laki adalah wanita.



Jadi, seorang wanita yg menjadi istri haruslah dapat memfungsikan diri laksana perhiasan yg melekat pd diri pemakainya. Istri harus selalu menjadi penyejuk, penyedap, pesona dan pemberi semangat hidup bagi suami, laksana perhiasan emas yang menempel pada diri seorang wanita.



MENTAATI PERiNTAH SUAMI



Hadits berikut yang artinya:

Rasulullah saw bersabda : “ sekiranya aku boleh menyuruh seseorang sujud kepada orang lain, tentu aku akan menyuruh seorang istri sujud kepada suaminya “ ( HR. Tirmidzi, dari Abu Hurairah ).



Pada Hadits diatas dijelaskan sujud adalah sikap menghabakan. Nabi saw menunjukkan bahwa suami dijadikan Allah sebagai pemimpin istri dan keluarganya. Kelebihan yg Allah berikan kepada para suami ini diimbangi dg pembebanan kewajiban yg harus dipikul olehnya. Kewajiban tersebut yaitu memberi nafkah kepada anak dan istrinya.

Suami diberikan wewenang oleh Allah untuk memegang tongkat kepemimpinan terhadap istri dan anak-anaknya supaya kepemimpinan suami ini dpt berjalan dengan baik, istri diwajibkan mentaati perintah suami itu benar. Jika istri diperintah oleh suami untuk membuat makan , mencuci, memelihara kebersihkan rumah tidak mau istri telah berbuat durhaka terhadap suami, perintah yg hrs dilakukan oleh istri itu tentunya yg sanggup ia lakukan sesuai kemampuannya. Jika ternyata suami menyuruh mengerjakan sesuatu yg tdk mampu dilaksanakan oleh istri ,suami dikatakan telah berlaku dhalim. Istri hrs berterus terang kepada suami, jika tdk sanggup melaksanakannya.



MELAYANI KEBUTUHAN SUAMI



Diriwayatkan dalam Hadits berikut ini yg artinya :



Dari Abu ’Ali Thalq bin ’Ali, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda : ” Bila seorang suami memanggil istrinya untuk memenuhi kebutuhan ( seksual)nya,hendaklah ia penuhi sekalipun ia sedang diatas cerobong yg tinggi ” ( HR. Tirmidzi dan Nasa’i)



Hadits berikut yg artinya :

Dari Ibnu”Umar, ia berkata : Rasulullah saw bersabda ” Allah melaknat wanita yg menunda-nunda, yaitu seorang istri yg ketika diajak suaminya ke tempat tidurnya, ia berkata : ’ Nanti dulu,’ sehingga suami tertidur sendirian ” ( HR .Khatib ).



Setiap istri wajib melayani kebutuhan seksual suaminya dan tidak boleh menolak atau menunda kecuali karena alasan yg dibenarkan oleh syaria’at islam yaitu : Sedang Haid, sedang nifas melakukan puasa wajib dan menjalankan ibadah haji atau umrah sebelum tahallul.



MEMELIHARA DAN MENGASUH ANAK SUAMI.



Rasulullah saw bersabda yg artinya :



“ Wanita yg terbaik yg pandai mengendarai onta. Wanita Quraisy yg paling baik ialah wanita yg lembut kepada anaknya yg masih kecil dan paling memperhatikan suami yg tengah bersamanya “ ( HR. Ahmad,Baihaqi, dari Abu Hurairah ).



Seorang suami terkadang membawa anak dari istri yg terdahulu. Hubungan anak dg istri baru adalah anak tiri, walaupun kepada anak tiri, ibu tiri berkewajiban untuk memperlakukan dg kasih sayang sebagaimana anak kandungnya sendiri, terutama anak tiri masih belum baligh. Tanggung jawab ibu tiri sama halnya ibu kandung yaitu: mendidik anak tirinya menjadi anak shalih, Membesarkan mereka dengan kasih sayang sesuai ajaran agama, Menjadikan mereka memahami tanggung jawab sebagai anak yg wajib berbakti kepada ibu bapak , termasuk ibu tiri dan lainnya.. Hal ini karena kewajiban mengasuh anak-anak suami merupakan bagian dari kewajiban istri berbakti kepada suaminya.



MEMBANTU KEHIDUPAN AGAMA SUAMI.



Allah swt berfirman yang artinya :

” ( Ingatlah ) ketika istri imran berkata : Wahai tuhanku,sesungguhnya aku menadzarkan kepadamu anak yg ada dlm kandungan ini menjadi hamba yg shalih dan berkhidmat ( di Baitul Maqdis ). Karena itu, terimalah nadzar itu dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha mendengar dan Maha mengetahui ” ( QS. Ali Imran : 35 )



Seorang istri mempunyai kewajiban berdakwah.Orang yg paling utama didakwah adalah suaminya sendiri. Karena itu, tugas seorang istri membantu kehidupan beragama suaminya adalah Fardhu ’ain. Maksudnya, kewajiban yg hrs dilakukan tiap-tiap orang. Karenanya,istri adalah orang yg paling bertanggung jawab meluruskan perilaku suami yg tdk sejalan dg ketentuan islam



Contoh kiprah seorang istri yg membantu kehidupan agama suaminya ialah apa yg dilakukan istri ’ Imran as, kejadian ini dijelaskan dlm QS Ali Imran : 35



BERDANDAN UNTUK MENGGAIRAHKAN SUAMI



Diriwayatkan dalam Hadits berikut yg artinya :

Nabi saw bersabda : ” Sebaik –baik istri kamu ialah yg menjaga diri lagi pandai membangkitkan syahwat,yaitu keras menjaga kehormatannya, pandai membangkitkan syawat suaminya ” ( HR. Dailami, dari Anas ).



Hadits dari sahabat Anas diatas. Dua hal penting yg hrs diperhatikan oleh istri guna menjaga gairah suaminya kepadanya yaitu :

1. Tidak membiarkan laki-laki lain menyentuh kehormatannya.
2. Pandai menimbulkan gairah seksual suaminya



MEMELIHARA HARGA DIRI DAN HARTA SUAMI



Diriwayatkan dalam Hadits berikut yg artinya :

Rasulullah saw bersabda ;” Sebaik-baik istri yaitu yg menyenangkanmu ketika kamu lihat,taat kepadamu ketika kamu suruh,menjaga dirinya dan hartamu ketika kamu pergi ” ( HR. Thabarani,dari Abdullah bin salam )



Allah berfirman yang artinya :

” wanita-wanita shalihah yaitu yang taat ( berdiam di rumah ) lagi memelihara kehormatannya ketika suaminya pergi sebagaimana Allah telah memeliharanya ” ( QS An- Nisaa : 34 ).



Hadits dan ayat di atas memerintahkan istri untuk menaati suami, menjaga harta suami, dan memelihara kehormatannya pada saat suami tidak di rumah. Taat artinya mengikuti perintah yg benar,yg tdk berlawanan dg ketentuan agama. Mengikuti perintah –perintah suami yg berlawanan dengan ketentuan agama,tdk dikatakan taat menurut Allah dan Rasul-Nya, tetapi dikatakan durhaka terhadap Allah dan Rasul-Nya.



SELALU LEMBUT DALAM MEMANDANG SUAMI



Diriwatkan dalam Hadits berikut yang artinya :

Nabi saw bersabda : ” Sesungguhnya seorang suami melihat istrinya ( dengan kasih sayang ) dan istrinyapun melihatnya ( dengan kasih sayang pula ), maka Allah melihat keduanya dengan pandangan kasih sayang. Dan bila suami memegang telapak tangan istrinya, maka dosa-dosa mereka keluar dari celah jari-jari tangan mereka ” ( HR Rafi’i dan Abu Sa’id ).



Lembut dan gemulai sdh menjadi fitrah kaum wanita. Allah ciptakan fisik mereka lebih lembut dr pd pria. Sifat dan sikap kaum wanitapun Allah jadikan lembut dan halus sesuai dan serasi dg keadaan fisik mereka. Tentu saja kelembutan dan kehalusan ini mempunyai sifat penting dlm tatanan kehidupan dlm keluarga dan masyarakat.

Yang dimaksud sifat lembut istri kepada suaminya ini ialah istri bersikap ramah, murah senyum,berlapang dada dan santun kpd suaminya walaupun suami sedang marah. Sikap lembut ini sangat besar peranannya dlm meluruskan tingkah laku suaminya yg salah. Karena begitu pentingnya ,sikap lembutan istri kpd suami, maka Rasulullah saw. Menetapkan hal itu sebagai bagian dari ajaran tata pergaulan suami istri.



MENGALAH KEPADA SUAMI



Allah Swt berfirman yg artinya :

” Jika seorang istri khawatir suaminya berbuat nusyuz atau bersikap acuh, tdk mengapa mereka mengadakan perdamaian sunguh-sunguh dan perdamaian itu lebih baik ( bagi mereka ), sekalipun nafsu manusia itu tabiatnya kikir. Jika kamu berlaku baik ( kpd istrimu ) dan bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yg kamu lakukan ” ( QS An Nisaa ( 4) ayat 128 )



Allah swt berfirma yg artinya :

”..Dan para wanita mempunyai hak seimbang dengan kewajiban menurut cara yg ma’ruf. Akan tetapi, para suami mempunyai suatu tingkat kelebihan daripada istrinya ” ( QS. Al- Baqarah ayat 228 )



Damai dalam kehidupan keluarga menjadi tujuan agama dlm mensyaria’atkan pernikahan. Oleh karena itu, hendaklah kaum muslim menyingkirkan segala macam kemungkinan yg dpt menghilangkan suasana damai dlm keluarga.hilangnya suasana damai dlm keluarga membuka kemungkinan terjadinya perceraian yg dibenci Allah swt.



BERTERIMA KASIH ATAS KEBAIKAN SUAMI



Diriwayatkan dlm Hadits berikut :

Dari Abdullah bin Amr, ujarnya : Rasulullah saw brsabda ” Allah tdk mau melihat istri yg tdk berterima kasih atas kebaikan suaminya, padahal ia selalu memerlukannya ( HR Nasa;i )



KELUAR RUMAH HARUS MINTA IJIN SUAMI



Diriwayatkan dalam Hadits berikut yang artinya :

Nabi saw bersabda : ” Siapa saja yang istri yg keluar dari rumahnya tanpa izin suaminya,maka ia berada dlm kemurkaan Allah sampai ia pulang atau suaminya merelakannya. ” ( HR .Khathib,dari Anas )



Istri yg taat pd suami tentu tdk merasa tertekan atau terpenjarakan di rumah bila ia mengikuti tuntunan islam dlm berumah tangga.

Seorang istri yg shalihah justru menemukan ketentraman batin dan kepuasan rohaniah dg mematuhi ketentuan berkeluarga islami.

Karena itu ,kiranya sdh menjadi konsekuensi seorang istri yg shalihah bila mempunyai kepentingan di luar rumah ke rumah keluarga,teman,tempat hiburan belanja dan kemesjid atau mushola,untuk lebih dulu mendapat izin suaminya



TIDAK MENYAKITI HATI SUAMI



Diriwayatkan dlm Hadits berikut

Dari Mu’adz bin jabal, dari Nabi saw , sabdanya : ” Jangan seorang istri menyakiti suaminya di dunia ini karena bidadari dari surga berkata kepadanya : Janganlah engkau sakiti dia, semoga Allah membinasakanmu, sebab dia ( suamimu ) hanya sebentar disisimu. Ia segera akan berpisah darimu untuk pergi kepada kami ” ( HR. Tirmidzi )



Juga disebutkan dalan Hadits berikut yang artinya :

Dari Husbain bin Mihshan, bahwa salah seorang bibinya datang kepada Nabi saw, lalu Nabi bersabda kepadanya: ” Apakah engkau mempunyai suami ” Jawabnya ” ya ” sabdanya: ” Bagaimana keadanmu dengan dia ? ” Jawabnya : ” saya selalu mendahulukan keperluannya selama saya mampu melakukannya ” Sabda lagi : ” Bagaimana engkau hidup bersamanya ? Sesungguhnya ( suamimu ) adalah surgamu dan nerakamu ” ( Hr. Ahmad dan Nasa’i ).



Istri dikatakan menyakiti hati suami bila sikap atau perbuatannya dpt dinilai merendahkan martabat suaminya. Misalnya dikala istri berkunjung kpd ibu bapaknya, yaitu mertua suami ,istri tdk mempedulikan pelayanan kpd suaminya istri bahkan menjadikan sang suami bagaikan pelayan di rumah ibu bapaknya. Perlakuan istri semacam ini membuat hati suami dongkol

Contoh lain istri bermalas –malasan untuk mengerjakan pekerjaan rumah karena lebih suka menonton sinetron di TV .karena sikap malasnya, tugas membersihkan rumah menjadi beban suami. Bila ditegur sifatnya tak acuh.

Istri yang menyakiti hati suami diancam oleh islam tdk mendapatkan balasan surga kelak diakhirat. Oleh karena itu, wahai para istri, berhati-hatilah dalam bersikap dan bertindak terhadap suami anda.



Terima kasih, ringkasan tulisan diatas diambil sebagian dari buku 40 tanggung jawab istri terhadap suami, selamat membaca semoga berguna bagi kita semua umat muslim terutama kaum istri ,

No comments: